Tuesday, July 23, 2019

Pasang Surut Bisnis Taksi Online


Taksi online (taksol) merupakan layanan yang sangat populer dalam beberapa tahun belakangan ini baik bagi pengguna maupun bagi pengemudi. Penulis sudah lebbih dari 2 tahun belakangam ini menekuni pofesi ini dengam segala suka dan dukanya, mulai dari diderek dishub, menyerempet trotoar, masuk gang sempit sampai ditipu oleh penumpang. Tapi dibalik semuanya itu penulis masih cukup nyaman dengan profesi ini.
Namun pada November 2018 penulis sempat vakum selama 5 bulan dari dunia pertaksolan. Hal ini dikarenakan sepinya order serta mengenaskannya pendapatan driver. Kebetulan pada saat yg bersamaan ada tawaran pekerjaan sementara.
Pada puasa 2019 tepatnya bulan Mei penulis mulai lagi “narik” taksi onlime. Dan termyata pendapatanya lumayan, lebih baik dari waktu terakhir narik yaitu November 2018.
Lalu pada Juli 2019 penulis kembali merasakan penurunam pendapatan yang berkelanjutan. Dalam tulisan ini penulis coba merunut penyebab gelombang pasang-surut bisnis ini.

Sistem Ekonomi Pasar

Sebagian besar driver tanah air tidak menyadari sistem ekonomi pasar yang dianut aplikator transportasi online. Sistem ekonomi pasar berdasarkan hukum supply dan demand (penawaran – permintaan) Yaitu:
  • Jika order meningkat maka harga akan naik (ditandai dengan map driver yang merah/orange)
  • Jika driver banyak, maka harga akan diturunkan.
  • Jika driver sedikit maka harga akan naik.
Karena sistem ini, aplikator hanya melakukan kontrol harga berupa harga dasar. Harga riilnya akan tergantung dari ramai/sepinya pasar pada saat order dilakukan. Aplikator juga tidak melakukan kontrol jumlah driver. Berapapun jumlah driver yang mendaftar akan terus diterima. Yang mengontrol jumlah driver adalah sepinya order. Yang artinya pasar sudah jenuh kerena terlalu banyak penawaran sementara order tetap atau turun. Diprediksikan sebagian driver akan mengundurkan diri jika hal ini terjadi. 

Order vs Driver

Semakin banyak driver maka aplikator akan diuntungkan karena:
1. Jarak dan waktu jemput menjadi cepat.
2. Sebagian besar order akan mendapat driver.
3. Popularitas aplikator meningkat.
4. Semakin sedikit driver yang bisa tupo (tutup point). Yang artinya jumlah insentif yang dikeluarkan aplikator akan semakin sedikit.

Beberapa kali terjadi karena driver terlalu banyak, aplikator menurunkan tarif dasar yang sangat merugikan driver. Hal ini mungkin menaikkan omset total, tapi tidak banyak.

Sementara semakin banyak driver akan berdampak negatif bagi driver yaitu berupa sepinya order, sulitnya mencapai target/tupo. Jika jumlah driver tarlalu sedikit maka driver dan aplikator sama-sama dirugikan karena jarak dan waktu jemput yang menjadi jauh/lama.

Jika jumlah driver terlalu banyak, maka ada suatu saat dimana driver resign/berhenti secara masal. Hal ini tentunya merugikan aplikator juga karena service level akan turun.

Omzet vs Driver

Sebagai ilustrasi jika omset total taksi online adalah 100 milyhar per bulan. Jika jumlah driver 10.000 maka omset setiap driver adalah 10.000.000 per bulan. Sekedar info omset 10.000.000 (tidak termasuk komisi aplikator) maka kira-kira pendapatan bersih driver adalah UMR Jakarta. Bayangkan jika jumlah driver naik menjadi 20.000 maka omset per driver adalah 5.000.000, yang artinya driver tidak dapat apa-apa atau malah nombok

Gelombang Pasang Surut

Pada waktu penghasilan driver sedang bagus, maka akan banyak terdapat screenshot maupun testimony di group-group WA dan FB bahwa penghasilan driver taksol sangat menggiurkan. Testimony ini kemudian akan menyebabkan banyak orang berbondong-bondong mendaftar atau kembali aktif mengemudi taksol. Hal ini menyebabkan kegaguan aplikasi dan turunnya pendapatan driver. Kemudian kemudian mulailah driver mengeluh tentang penhasilan taksol yang sangat sedikit di medsos. Jika hal ini berkepanjangan banyak kredit mobil driver akan macet dan banyak driver berhenti dari bisnis ini. Karena driver berkurang, maka penghasilan driver kembali naik.
Begitu seterusnya kejadian ini berulang entah sampai kapan.
Oleh karena itu jangan terlalu percaya dengan screenshot berita-berita di medsos, karena itu bisa menipu.

Riset Pasar Sebelum Bergabung

Bagi driver baru yang hendak bergabung ada baiknya melakukan riset pasar terlebih dahulu. Bisnis taksi online seperti juga bisnis lain perlu melakukan riset sebelum memulai. Jangan asal bargabung karena “katanya” atau sekedar ikut-ikutan
  • Katanya penghasilannya bisa 1 juta perhari.
    Ini murni Hoax. Memang kadang-kadang omzet penulis bisa mencapai 1 atau lebih sehari. Tapi itu adalah omzet bukan pernghasilan. Hal ini bisa terjadi jika order ramai dan jalan lancar, tapi hal ini jarang terjadi. Paling-paing 1-2 kali sebulan itupun dengan jam kerja lebih dari 16 jam. Jangan percaya dengan bualan driver-driver tak bertanggung jawab.
  • Katanya bonusnya gede
    Hal ini memang benar, tapi seperti penjelasan di atas, tidak setiap hari anda bisa meraihnya dan perlu perjuangan keras untuk mendapatkannya. Apalagi jika driver membludak, hampir tidak mungkin mendapat insentif level 3 atau 4.
Riset dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada driver aktif tentang pendapatan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai penghasilan tersebut. Mintalah driver untuk menunjukkan heat map aplikasi pada jam-jam sibuk (pagi dan sore) jika mayoritas berwarna merah/orange, berarti masih ada cukup order. Jika pada jam sibuk saja heat mapnya mayoritas berwarna putih, maka jumlah driver sudah terlalu banyak. Ada baiknya juga waktu memeriksa heat map tersebut dilakukan pada tanggal tua, karena order tentu akan lebih sedikit di tanggal tsb (tanggal 20 sampai akhir bulan).

Catatan: Heat map apada aplikasi lokal berbeda dengan aplikasi import. Pada aplikasi lokal heat map menunjukkan ramainya order pada area tertentu, bukan ramainya order yang belum ambil (pick up) driver. Jadi walaupun mapnya merah jika jumlah driver lebih banyak, aplikasi akan tetap gagu alias ga kebagian order.

Dan jangan lupa untuk menanyakan perihal pengaruh tanggal ganjil-genap terhadap penghasilan driver.

Jika memang memungkinkan anda dapat mendaftar tapi dengan mobil sewa/pinjam, sekedar membuktikan hasil riset anda. Jika sudah merasa aman dan nyaman, anda dapat mengajukan kredit mobil atau mendaftar dengan mobil koperasi yang bekerja sama dengan aplikator.

Exit Condition (Kondisi Keluar)

Ada kalanya setelah melakukan riset yang baik driver tetap tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu driver perlu menentukan batas-batas tertentu dimana taksi online ini tidak layak lagi dikerjakan. Bagi penulis sendiri menetapkan target 500.000 per hari diluar komisi aplikator dengan 5 hari kerja per minggu. Sehingga perminggunya harus dapat 2.500.000 atau 10 juta perbulan kotor.
Jika secara konsisten pendapatan penulis kurang dari jumlah tersebut, misalnya 4 minggu berturut-turut, maka itu merupakan sinyal bahwa penulis perlu mencari peluang bisnis lain.
Jika mengalami hal seperti ini ada baiknya kita tidak ngotot, yang meyebabkan bencana lebih besar yaitu ditariknya mobil kreditan kita karena macet.

Kesimpulan

Jangan terlalu berharap banyak pada bisnis taksol, karena pasarnya sudah jenuh. Menurut penulis penghasilan taksol tidak akan jauh dari UMR, malah mungkin di bawah UMR dengan hari/jam kerja normal (5 hari x 10 jam).
Harap jangan mengeluh jika order sepi, jangan memaki-maki aplikator karena harga diturunkan dan jangan berbuat curang karena pendaptan sedikit. Karena memang seperti itulah ekonomi pasar. Kalau tidak kuat silahkan mencari pekerjaan lain.



Pasang Surut Bisnis Taksi Online

Taksi online (taksol) merupakan layanan yang sangat populer dalam beberapa tahun belakangan ini baik bagi pengguna maupun bagi pen...