Taksi online
(taksol) merupakan layanan yang sangat populer dalam beberapa tahun
belakangan ini baik bagi pengguna maupun bagi pengemudi. Penulis
sudah lebbih dari 2 tahun belakangam ini menekuni pofesi ini dengam segala suka
dan dukanya, mulai dari diderek dishub, menyerempet trotoar, masuk
gang sempit sampai ditipu oleh penumpang. Tapi dibalik semuanya itu penulis masih cukup nyaman dengan profesi ini.
Namun pada November
2018 penulis sempat vakum selama 5 bulan dari dunia pertaksolan. Hal
ini dikarenakan sepinya order serta mengenaskannya pendapatan driver.
Kebetulan pada saat yg bersamaan ada tawaran pekerjaan sementara.
Pada puasa 2019
tepatnya bulan Mei penulis mulai lagi “narik” taksi onlime. Dan
termyata pendapatanya lumayan, lebih baik dari waktu terakhir narik
yaitu November 2018.
Lalu pada Juli 2019
penulis kembali merasakan penurunam pendapatan yang berkelanjutan.
Dalam tulisan ini penulis coba merunut penyebab gelombang
pasang-surut bisnis ini.
Sistem Ekonomi Pasar
Sebagian besar
driver tanah air tidak menyadari sistem ekonomi pasar yang dianut
aplikator transportasi online. Sistem ekonomi pasar berdasarkan hukum
supply dan demand (penawaran – permintaan) Yaitu:
-
Jika order meningkat maka harga akan naik (ditandai dengan map driver yang merah/orange)
-
Jika driver banyak, maka harga akan diturunkan.
-
Jika driver sedikit maka harga akan naik.
Karena sistem ini, aplikator hanya melakukan kontrol harga berupa harga
dasar. Harga riilnya akan tergantung dari ramai/sepinya pasar pada
saat order dilakukan. Aplikator juga tidak melakukan kontrol jumlah
driver. Berapapun jumlah driver yang mendaftar akan terus diterima.
Yang mengontrol jumlah driver adalah sepinya order. Yang artinya
pasar sudah jenuh kerena terlalu banyak penawaran sementara order
tetap atau turun. Diprediksikan sebagian driver akan mengundurkan diri jika hal ini terjadi.
Order vs Driver
Semakin banyak
driver maka aplikator akan diuntungkan karena:
1. Jarak dan waktu
jemput menjadi cepat.
2. Sebagian besar
order akan mendapat driver.
3. Popularitas
aplikator meningkat.
4. Semakin sedikit
driver yang bisa tupo (tutup point). Yang artinya jumlah insentif
yang dikeluarkan aplikator akan semakin sedikit.
Beberapa kali
terjadi karena driver terlalu banyak, aplikator menurunkan tarif
dasar yang sangat merugikan driver. Hal ini mungkin menaikkan omset
total, tapi tidak banyak.
Sementara semakin
banyak driver akan berdampak negatif bagi driver yaitu berupa sepinya
order, sulitnya mencapai target/tupo. Jika jumlah driver tarlalu
sedikit maka driver dan aplikator sama-sama dirugikan karena jarak
dan waktu jemput yang menjadi jauh/lama.
Jika jumlah driver
terlalu banyak, maka ada suatu saat dimana driver resign/berhenti
secara masal. Hal ini tentunya merugikan aplikator juga karena
service level akan turun.
Omzet vs Driver
Sebagai ilustrasi
jika omset total taksi online adalah 100 milyhar per bulan. Jika
jumlah driver 10.000 maka omset setiap driver adalah 10.000.000 per bulan.
Sekedar info omset 10.000.000 (tidak termasuk komisi aplikator) maka
kira-kira pendapatan bersih driver adalah UMR Jakarta. Bayangkan jika
jumlah driver naik menjadi 20.000 maka omset per driver adalah 5.000.000,
yang artinya driver tidak dapat apa-apa atau malah nombok
Gelombang Pasang Surut
Pada waktu
penghasilan driver sedang bagus, maka akan banyak terdapat screenshot
maupun testimony di group-group WA dan FB bahwa penghasilan driver
taksol sangat menggiurkan. Testimony ini kemudian akan menyebabkan
banyak orang berbondong-bondong mendaftar atau kembali aktif
mengemudi taksol. Hal ini menyebabkan kegaguan aplikasi dan turunnya
pendapatan driver. Kemudian kemudian mulailah driver mengeluh tentang
penhasilan taksol yang sangat sedikit di medsos. Jika hal ini
berkepanjangan banyak kredit mobil driver akan macet dan banyak
driver berhenti dari bisnis ini. Karena driver berkurang, maka
penghasilan driver kembali naik.
Begitu seterusnya
kejadian ini berulang entah sampai kapan.
Oleh karena itu
jangan terlalu percaya dengan screenshot berita-berita di medsos,
karena itu bisa menipu.
Riset Pasar Sebelum Bergabung
Bagi driver baru
yang hendak bergabung ada baiknya melakukan riset pasar terlebih
dahulu. Bisnis taksi online seperti juga bisnis lain perlu melakukan
riset sebelum memulai. Jangan asal bargabung karena “katanya”
atau sekedar ikut-ikutan
-
Katanya penghasilannya bisa 1 juta perhari.Ini murni Hoax. Memang kadang-kadang omzet penulis bisa mencapai 1 atau lebih sehari. Tapi itu adalah omzet bukan pernghasilan. Hal ini bisa terjadi jika order ramai dan jalan lancar, tapi hal ini jarang terjadi. Paling-paing 1-2 kali sebulan itupun dengan jam kerja lebih dari 16 jam. Jangan percaya dengan bualan driver-driver tak bertanggung jawab.
-
Katanya bonusnya gedeHal ini memang benar, tapi seperti penjelasan di atas, tidak setiap hari anda bisa meraihnya dan perlu perjuangan keras untuk mendapatkannya. Apalagi jika driver membludak, hampir tidak mungkin mendapat insentif level 3 atau 4.
Riset dapat
dilakukan dengan menanyakan langsung kepada driver aktif tentang
pendapatan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai penghasilan
tersebut. Mintalah driver untuk menunjukkan heat map aplikasi pada
jam-jam sibuk (pagi dan sore) jika mayoritas berwarna merah/orange, berarti
masih ada cukup order. Jika pada jam sibuk saja heat mapnya mayoritas berwarna
putih, maka jumlah driver sudah terlalu banyak. Ada baiknya juga
waktu memeriksa heat map tersebut dilakukan pada tanggal tua, karena
order tentu akan lebih sedikit di tanggal tsb (tanggal 20 sampai
akhir bulan).
Catatan: Heat map apada aplikasi lokal berbeda dengan aplikasi import. Pada aplikasi lokal heat map menunjukkan ramainya order pada area tertentu, bukan ramainya order yang belum ambil (pick up) driver. Jadi walaupun mapnya merah jika jumlah driver lebih banyak, aplikasi akan tetap gagu alias ga kebagian order.
Dan jangan lupa
untuk menanyakan perihal pengaruh tanggal ganjil-genap terhadap
penghasilan driver.
Jika memang
memungkinkan anda dapat mendaftar tapi dengan mobil sewa/pinjam,
sekedar membuktikan hasil riset anda. Jika sudah merasa aman dan
nyaman, anda dapat mengajukan kredit mobil atau mendaftar dengan
mobil koperasi yang bekerja sama dengan aplikator.
Exit Condition (Kondisi Keluar)
Ada kalanya setelah
melakukan riset yang baik driver tetap tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu driver perlu menentukan batas-batas
tertentu dimana taksi online ini tidak layak lagi dikerjakan. Bagi
penulis sendiri menetapkan target 500.000 per hari diluar komisi
aplikator dengan 5 hari kerja per minggu. Sehingga perminggunya harus dapat
2.500.000 atau 10 juta perbulan kotor.
Jika secara
konsisten pendapatan penulis kurang dari jumlah tersebut, misalnya 4 minggu berturut-turut, maka itu merupakan sinyal bahwa penulis perlu
mencari peluang bisnis lain.
Jika mengalami hal
seperti ini ada baiknya kita tidak ngotot, yang meyebabkan bencana
lebih besar yaitu ditariknya mobil kreditan kita karena macet.
Kesimpulan
Jangan terlalu
berharap banyak pada bisnis taksol, karena pasarnya sudah jenuh.
Menurut penulis penghasilan taksol tidak akan jauh dari UMR, malah mungkin di bawah UMR dengan hari/jam kerja normal (5 hari x 10 jam).
Harap jangan mengeluh jika order sepi, jangan memaki-maki aplikator karena
harga diturunkan dan jangan berbuat curang karena pendaptan sedikit.
Karena memang seperti itulah ekonomi pasar. Kalau tidak kuat silahkan
mencari pekerjaan lain.